Tak Ada Salahnya Menjadi Anak Kecil untuk Sementara

Banyak yang bilang kalau masa kanak-kanak adalah masa paling indah semasa hidup. Karena waktu kecil kita tak mempunyai masalah yang membebanin diri kita. Saya yakin semua makhluk hidup pasti pernah mengalami masa dia kecil lalu setelah bertambahnya umur secara tidak sadar kita tumbuh menjadi besar dan bisa merasakan masalah yang ada.

Kalau dipikir-pikir memang benar, masa kecil adalah masa yang paling indah. Disaat masa kecil kita hanya sibuk dengan bermain tanpa memikirankan masalah yang menimpa diri kita. Lihatlah anak kecil saat bermain, muka mereka penuh dengan kebahagian dan selalu jujur tanpa ada bohong sedikitpun. Sekalipun anak kecil itu bohong, yakin deh, yang bohong bukanlah dirinya tapi di duruh oleh orang lain untuk bohong. Tapi perbuatan inilah yang membuat hati anak kecil menjadi ternoda dan penuh dengan kebohongan, sekali berbohong anak itu akan terus berbohong, karena meraka belum tahu mana yang benar dan mana yang salah.

Tapi tak ada salahnya kita yang dewasa menjadi anak kecil sementara, karena dengan merubah sifat sementara kita menjadi anak kecil maka kepenatan yang ada diotak kita menjadi hilang dengan sementara menjadi anak kecil. Kita bisa menjadi anak kecil sementara dengan bermain selunjuran dengan anak-anak atau adik kalian.
Anak kecil itu bagaikan kertas kosong yang masih bersih, yang dapat mengisi kertas itu adalah orang di sekitar anak kecil tersebut. Mau diisi dengan tulisan yang baik dan yang jelek itu tergantung dengan orang disekitar.

Makanya dari pada itu belajarlah menjadi seperti anak kecil yang memiliki sifat jujur,baik, tanpa dendam, tanpa iri dan yang paling penting sifat anak kecil adalah ikhlas. Saya tak mengajarkan harus menjadi seperti anak kecil sepenuhnya yang selalu nangis kalau tak dituruti kemauannya, tapi disini saya menyarankan hanya sifat-sifatnya saja yang baik yang harus di tiru.

“Anak kecil itu bagaikan rumput, kalau mereka terkena angin maka dia akan mengikuti angin itu mengarah” – Yulio Adi Candra