Bulan ramadhan sebentar lagi akan selesai, tapi tak tahu apa
yang ada di hati saya. Tak seperti puasa biasanya, ramadhan kali ini sangat
berbeda dari ramadhan sebelumnya. Entahlah, apa memang ada yang berbeda dalam
diri saya atau memang ramadhan kali ini begitu spesial.
Entah, kenapa hati terasa deg-degan saat sebentar lagi
meninggalkan bulan ini, dimana banyak kenangan yang berharga di bulan ramadan
kali ini. Kenapa bulan ramdhan kali ini begitu cepat? Kenapa ini hanya seperti
sekejap saja? Banyak orang yang berkata kalau ada hal yang kita sukai dan kita
lakukan hal tersebut akan terasa lebih cepat dari biasanya.
Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah saya memang
benar-benar menyukai bulan ramadan? Atau hanya suasana bulan ramadan saja yang
membekas di dalam hati saya. Untuk semua itu, saya tidak perduli sama sekali,
saya hanya merasakan ada yang berbeda dalam diri saya, sesuatu yang merubah
pandangan saya mengenai bulan ramadan.
Mungkin semakin besar, otak saya juga akan semakin banya berpikir
mengenai hal-hal penting, mungkin ini adalah salah satu faktor kenapa bagi saya bulan ramadan ini begitu spesial
buat saya.
Kita hidup di zaman yang serba cepat, semua keadaan bisa
berubah dengan sangat cepat. Bahkan hanya satu detik saja perubahan bisa
terjadi. Tapi apakah hal ini bisa mempengaruhi waktu bulan ramadahn berlalu? Tentu
saja tidak, tapi ada hal lain yang bisa membuat bulan ramadan ini bisa begitu
cepat dan membekas dalam hati.
Dulu saat saya menyadari kalau idul fitri sudah dekat ataua
hanya beberapa hari saja, saya begitu sangat senang sekali, karena saya begitu
bergembira bisa berkumpul dengan keluarga. Tapi puasa kali ini adalah hal aneh
yang menghantui saya, ada sesuatu yang tidak bisa saya paham, entah itu pikiran
atau hatii saya.
Suasana puasa tahun ini memang sedikit beda dari tahun
sebelumnya, tapi sesuatu yang istimewa dalam puasa pada tahun ini.
Salah satu yang membuat istimewa adalah bertemu dengan teman
seperjuangan waktu SMP dulu. Tak disangka ternyata kawan-kawan dulu yang sudah
berpisah sekolah sejak 6 tahun lebih
masih bisa kompak. Mereka menyempatkan waktu datang untuk berbuka bersama
melepas kangen yang sudah tak terbendung lagi.
Saat buka bersama tersebut, suasana puasa yang aneh itu
datang. Entah, kenapa suasana aneh ini datang saat buka bersama dengan teman SMP . Entah ini perasaan apa, yang pasti bukan
perasaan bahagia – Yang pasti saya sangat senang – Yang pasti ini lebih dari
senang, tapi perasaan tak rela untuk berpisah dan tertawa bersama-sama terus
menerus tak ingin pergi.
Setiap menit, setiap detik bersama teman-teman saya lalu
dengan penuh penghayatan. Beta menyenangkan hati saya melihat mereka semua bisa
berkumpul dan mempamerkan perjalanan yang tak mudah untuk menghadapi dunia yang
kejam ini. Banyak kawan yang sukses setelah mereka bekerja keras, dan saya
bangga terhadap semua itu.
Tapi perasaan aneh itu timbul lagi, seakan hati berkata
jangan pergi, tapi saya bingung, siapa yang ddilarang pergi dalam hati saya,
apakah teman saya atau bulan ramdan ini yang mulai terasa saat akhir ramadan.
Jujur puasa kali ini adalah puasa paling nikmat, mungkin perasaan
aneh yang tak bisa terjawabkan ini yang membuat puasa saya menjadi lebih
nikmat, bertemu teman-teman yang sudah lama berpisah, dan nikam menangis karena
bulan ramadan sebentar lagi akan pergi untuk bertemu satu tahun lagi.
Tapi inilah hidup, saat pengethuan mengenai dunia banyak
masuk keotak mu, maka semua detik-detik moment dalam hidupmu akan kamu hargai.
Setiap langkah, napas, dan semua dalam hidup berharga.
Hidup selalu penuh dengan misteri yang tak tentu arah,
seperti angin yang bisa seenaknya mengarah ke barat atau ke timur. Tapi hidup
lebih berharga apabila setiap moment dalam hidupmu selalu kau hargai.
Terutama saat bulan ramadan akan segera pergi ini seperti
ini, rasa sedih dan gudah gundala pasti Ada. Tapi kita sebagai manusia tidak
boleh munafik, kalau yang kita benci adalah puasanya, bukan bulan ramadannya,
suasana bulan ramadan memang membawa angin tersendiri untuk kita yang bisa
merasakannya.
Dan saya disini hanya bisa berkata, dan seandainya bisa.
Maka aku berharap bisa sepanjang hidup merasakan bulan ramadan ini, karena pada
bulan itu selalu pennuh nikmat yang tak tergantikan. Rasa aneh yang didapatkan
dari bulan ramadan rasa lebih penting dari sekedar pahala yang kita dapatkan
dalam menjalanu ibadah puasa.
Suasana yang berlalu begitu cepat, seperti cahaya yang
menembus ruang dan waktu. Suasana ramdan memang selalu akan berkesan dalam
setiap orang, entah itu duka atau senang.
Dan setelah ramadan maka kita di hadapkan hari yang lebih indah lagi,
yaitu Lebaran.
Selamatan Hari Raya Idul Fitri
0 komentar:
Posting Komentar