Siapa yang di PerTuhankan? Kekuasaan atau Tuhan?

Akhir-akhir pasti lo semua sering lihat berita-berita di TV maupun media online soal penyandera warga WNI yang disandera oleh kelompok militan bernama abu sayyaf yang berada di philipina.

Dan sampai sekarang para sandera masih berada di philipina dan masih menunggu untuk pembebasan, apakah akan ditebus atau dengan agresi militer.

Gue disini enggak akan bahas mengenai penyanderaan 10 WNI, tapi gue lebih ke pola pikir mereka, kok bisa-bisanya mereka menyandera orang tidak bersalah? Ini masih jadi pertanyaan.

Kalau mereka(abu sayyaf, Isis dan kawan-kawannya) memang ingin mendirikan negera islam atau kata mereka ingin menegakkan hukum Allah dan ingin membela Allah. Tapi kenapa harus dengan membunuh dan menculik?.

Apakah benar Tuhan menyuruh untuk menculik dan membunuh orang yang tidak bersalah, demi terbentuknya sebuah negara islam.

Tapi apakah Tuhan menyuruh manusi untuk melakukan kekerasan? Kan enggak mungkin, bahkan nabi Muhammad aja disuruh Tuhan untuk menyebarkan kebaikan, bukan kejahatan.

Jadi mereka yang membunuh orang sembarang atas nama Tuhan, patut dipertanyakan? Apa yang Tuhan mereka sembah, kekuasaankah atau memang Tuhan yang sesungguhnya.

Jika mereka menyembah Tuhan yang maha pengasih, Maha penyayang dan Maha segalanya, rasanya enggak mungkin banget kalau mereka melakukan sesuatu perbuat yang di luar akal sehat manusia.

Tapi kalau mereka menyembah tuhan yang mereka ciptakan sendiri atau kekuasaan, mereka berpikiran bahwa cara-cara mereka berbuat keji ke sesama manusia akan diridhoi oleh Tuhan.

Yang menjadi pertanyaan adalah. Apakah Tuhan yang  Maha Segalanya perlu di bela? Tuhan itu bisa segalanya dan manusia hanya ciptaan Tuhan yang mempunyai batas, tapi mereka sok sokan mau bela Tuhan.

Lucu memang terdengarnya, mereka memakai nama Tuhan untuk kekerasan, membunuh dan berbuat keji. Padahal yang mereka lakukan karena haus atas kekuasaan.

Tapi yang menjadi anehnya, paham radikalisme seperti ini malah tumbuh subur di sekitar kita yang notabennya kita sudah bisa menemukan banyak informasi dan pengetahuan di internet.

Radikalisme itu seperi virus yang sulit dihentikan, mereka cuma bisa dicegah agar apaham radikal enggak membuat korban lagi.

Paham radikal memang mengerikan, mereka rela melakukan segala cara untuk mendapatkan tujuannya, tak peduli membunuh, memperkosa, dan hal keji lainnya mereka lakukan demi sebuah tujuan yang tak tahu untuk apa.

Mereka bahkan berpikiran kalau perbuatan mereka itu benar dan mereka melakukan itu demi sebuah kebaikan. Kebaikan untuk siapa? Itu yang jadi pertanyaan. Sudah jelas mereka berbuat seperti itu demi mereka sendiri.

Mereka berbuat keji seperti bukan atas nama Tuhan atau sebuah kebaikan, melainkan mereka haus atas kekuasaan.

Mereka sangat rakus dan tamak, jika saja mereka bisa mengusai seluruh dunia dengan membunuh bunuh banyak orang, mereka akan lakukan itu.

Tapi lagi-lagi mereka memakai atas nama Tuhan untuk tujuan itu. Sungguh ironi, tapi inilah realitanya, mereka hanya menyembah kekuasaan. Agama atau atas nama kebaikan itu hanya kedok bagi mereka.

Mereka bahkan tidak menyebarkan sedikitpun kebaikan, mereka hanya sebuah kelompok yang buas seperti singa yang sudah tidak makan selama 7 hari, mereka haus darah.

Mereka mengeluarkan semua nafsu mereka, tak ada logika maupun hati yang mereka pakai. Karena kalau mereka memakai logika dan hati mereka tak akan berbuat seperti itu.

Ya, nafsulah otak mereka. Hanya untuk memuaskan sebuah nafsu mereka berbuat hina dina, membunuh, memperkosa dan yang lainnya.

Apakah cara seperti itu yang disebuat membela Tuhan? Tidak, mereka tidak membela Tuhan, mereka hanya ingin mempuaskan nafsu dengan menggunakan kedok atas nama Tuhan.

Itulah mereka para budak dan penyembah nafsu kekuasaan, segala cara mereka lakukan untuk menyenangkan nafsu mereka.
SHARE

Admin

Saya hanyalah seorang blogger amatir yang goblog

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.