Fenoma Masyarakat Indonesia dan Drama India

Siang hari, biasanya saya dan keluarga sering berkumpul di ruang tamu dan menonton tv bersama sebagai hiburan setelah beraktivitas di pagi hari. Biasanya saya dan keluarga melihat berita di tv dan saling berbincang dengan santai.

Tapi semua itu berubah saat salah satu TV swasta mengeluarkan program andalannya, yaitu drama india yang tayang dari pagi hari hingga malam hari tanpa putus. Sejak saat itu siang saya yang duluny sahdu berubah menjadi tak tahdu lagi karena drama india yang mengesalkan.

Setiap saya ingin melihat acara lain, pasti remot akan di rebut ibu saya untuk di pindah channel ke drama india, sekuat-kuatnya saya ibu lebih kuat, ingat the power of emak-emak, bahkan polisi saja tidak berani menilangnya. Hehe.

Setiap siang ibu saya yang melihat drama india selalu mengoceh kesana kemari, mengumpat para pemain india yang menyebalkan itu, karena jalan cerita tak sesuai yang ibu saya harapkan.
Jujur saja, saya sangat tidak suka dengan film india semacam ini. Cerita yang begitu bertele-tele, adegan yang selalu di peuhi dengan nyayian dan adegan yang selalu di buat dramatis membuat saya tidak suka melihat drama india semacam ini.

Rata-rata drama india semacam ini sangat membosankan, dan semua peristiwa dalam film hanya mengandalkan keberruntungan saja. Saat suatu masalah akan selesai hanya dalam satu langkah saja, dan si pihak yang jahat akan terbongkar kejahatannya, maka akan ada sesuatu yang menyelamatkan si pihak yang jahat tersebut.

Hampir setiap saat masalah seperti ini pasti terselamatkan oleh keberuntungan, tak ada masalah yang terselesaikan karena rencana yang cerdik atau semacamnya. Film seperti ini yang membuat ibu saya sering marah sendiri dan membosankan, tapi anehnya ibu saya tetap ingin melihatnya.

Tapi tak semua film india saya benci, ada film yang saya suka karena alur cerita yang manarik. PK adalah film yang menceritakan tentang alien yang datang ke Bumi untuk mempelajari sesuatu, akhirnya si alien tersebut belajar bahasa Bumi dan semua tingkah laku makhluk bumi.

Alien tersebut di panggil banyak orang tersebut dengan nama PK (Idiot). Tapi alien tersebut herang dengan kebiasaan masyarkat bumi, dia heran karena setiap meminta sesuatu, manusia bumi selalu meminta Tuhan, karena penasaran akhirnya PK mencari Tuhan, tapi dia tak menemukan Tuhan yang dimaksud.

PK pernah menganut banyak agama untuk menemukan Tuhan yang dimaksud oleh manusia, dia mencarinya dan tidak pernah menemukan Tuhan yang maha segalanya.

Dan pada akhirnya dia melihat sebuah alat komunikasi miliknya yang dicuri seseorang saat di sampai di bumi, dan dia melihatnya berada di tangan sang pendeta yang menganggap batu yang berkilau tersebut sebagai batu milik dari dewa Shiwa.

Nah disinilah menariknya, saat PK ditantang pendeta tersebut untuk membuktikan kalau batu itu miliknya, maka PK menerangkan kalau batu itu adalah miliknya. Dia juga membongkar semua tipu muslihat yang dilakukan oleh pendeta tersebut, semua akhirnya sadar kalau masyarakat hanya di permainkan oleh pendeta palsu itu.

Film PK mengkritik keras pemanfaat agama hanya untuk mencari keuntungan pribadi.
Kembali lagi ke drama india yang disiarkan oleh salah satu stasiun TV. Drama yang selalu menyajikan adegan yang selalu dramatis, yang sebenarnya adalah adegan yang sangat biasa saja, dengan kamera mengelilingi para pemain seolah para pemain seperti membeku.

Nah, inilah yang sebenarnya terjadi pada masyarakat Indonesia, mereka selalu labil dan selalu mendramatisir masalah yang sebenarnya adalah masalah yang sederhana yang tak perlu di perbesarkan.


Masyarakat indonesia seperti halnya film india yang selalu mengesalkan kalau dilihat, mulai dari tingkah hingga sifat yang kekanak-kanakan yang membuat saya muak, logika
SHARE

Admin

Saya hanyalah seorang blogger amatir yang goblog

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.