Kesadaran diri

Kesadaran diri
Banyak orang yang belum sadar kalau dirinya adalah manusia, yah mereka masih bertingkah seperti hewan yang rakus yang tak bisa mengontrol nafsu. Padahal yang membedakan manusia dan hewan adalah akalnya, manusia harus bisa mengontrol nafsunya untuk berbuat keji atau tak manusiawi.

Korupsi adalah salah satu perbuatan hewani, korupsi bukanlah kesalahan, tapi sebuah kesengajaan yang buruk. Saat para koruptor ketangkap dan mereka bilang kalau setiap manusia mempunyai salah. Itu bukan salah tapi kesengajaan yang memang salah dan itu tak pantas disebut manusia.
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang bisa berpikir antara benar dan buruk, putih dan hitam, dan lain sebagainya.

Pada tanggal 17 sepetember 2016 kemarin saya mendatang sebuah acara yang di adakan rutin setiap bulan, dan kebetulan kemarin juga ada presiden, jancuk tapi. Dan waktu itu saya hanya pertama kali hadir dalam acara yang diadakan bulanan itu.

Kesan pertama datang memang sedikit agak canggung gitu, lha wong saya baru pertama kali hadir dan memang belum kenal banyak orang yang ada disana.

Setelah menunggu sekitar beberapa jam, akhirnya tamu yang ditunggu-tunggupun datang, yup siapa lagi kalau bukan sujiwotejo. Memang pada waktu itu yang nonton banyak banget, enggak tahu mereka nonton untuk mendengarkan isi acara itu, atau mereka hanya datang untuk bertemu persiden jancuk dan meminta tanda tangan.

Tapi sujiwo, tetaplah sujiwo, banyak omongan yang aneh dan mungkin memiliki makna yang dalam. Tapi bukan itu, saya enggak terlalu tertarik dengan bintang tamunya, tapi saya tertarik dengan tema pembicaraannya pada saat itu, yaitu “manusia Tuhan”.

Mungkin kalau mendengar sekilas terdengar aneh, konyol, bahkan bisa dianggap kafir. Yah, itulah yang membuat saya tertarik datang ke acara itu. Disana diberitahukan apa itu sebenarnya manusia tuhan, apakah manusia yang menuhankan dirinya seperti fir’aun atau bagaimana?

Dalam beberapa diskusi  yang berlangsung cukup lama dan seru yang membuat sang ngantuk tak mampu menembus mata. Manusia tuhan menurut beberapa orang yang ada didepan memang berbeda-beda, ada yang menyebutkan kalau manusia tuhan sendiri itu adalah manusia yang mewakili tugas tuhan untuk mengurus bumi. Atau manusia tuhan adalah manusia yang benar-benar manusia seutuhnya yang dijadikan khalifah dibumi ini.

Tapi diskusi menarik ini tak sampai disini saja. Dan pada saat topik ini seperti minum kopi satu gelas besar, yang mempunyai banyak kafein dan mata siap untuk bertempur melawan lelapnya malam yang sahdu, yang enak untuk mata terpejam.

Yah, topik yang sangat menarik perhatian saya, melebihi wanita-wanita cantik yang lalu lalang habis malam mingguan. “Kesadaran diri” adalah topik yang sangat menarik, bukan hanya sangat menarik tapi sangat sangat menarik otak saya untuk berpikir dan mencerna setiap kata yang disampaikan.
Sampai disini saya malah hanyut dalam khayalan pikiran, dan memulai berpikir apa itu kesadaran?

Disini saya mempunyai banyak versi kesadaran menurut saya sendiri. Saya benar-benar hanyut dalam pikiran saya, bahkan saya tak menghiraukan lagi perkataan orang lain.

Kesadaran pertama yang harus di miliki orang adalah dengan sadar kalau diri kita adalah manusia yang mempunyai akal, jadi harus sadar untuk menjaga bumi ini dan beberapa yang ada di bumi ini. Kesadaran ini mungkin tingkatan yang paling rendah, tapi masih banyak orang yang bisa menerapkan kesadaran ini.

Dewasa ini masih banyak orang yang hilang ingatan, siapa dirinya? Apa tujuannya? Dan kenapa kita hidup di dunia ini?  Mereka masih menganggap kalau hidup ini hanya untuk diri mereka sendiri, mereka tak pernah sadar kalau kesadar diri sendiri adalah awal dari kesadaran yang lebih besar.

Kesadaran yang kedua adalah kesadaran Nasional, yah kenapa saya mengatakan kalau kesadaran Nasional. Karena pada tahap ini mereka sudah tidak memikirankan lagi apa suku mereka dan tak peduli lagi dari mana mereka berasal. Dari pulau jawa kah, sumatera, kalimantan atau papua.

Semua kesadaran yang dia miliki bukan berorentasi kepada satu suku saja, tapi mereka yang sudah tahap ini memikiran sebuah negara atau kenasionalannya. Mereka tak mau menjadi egois karena sebuah ikatan suku atau apapun yang bisa menghambat kesadaran.

Mungkin pada tahap ini kita akan dianggap sebagai orang yang tak perduli dengan budaya atau suku dimana mereka berasal. Tapi bukan seperti itu yang dimaksud dengan kesadaran nasional, mereka tetap memikiran suku dan budaya mereka berasal dan mereka sudah maju lebih dari pada orang lain dalam pemikiran kelestarian budaya, mereka tak mau menutup sebuah kemajuan teknologi dan mereka berpikir dengan rasional.

Kesadaran yang ketiga adalah kesadaran dunia, dimana orang yang memiliki kesadaran ini sudah tak memikirkan sebuah negara lagi, tapi mereka berpikir lebih maju lagi dari dua kesadaran terdahulu. Mereka melepaskan label suku dan bangsa mereka. Mereka beranggapan kalau semua manusia adalah sama dan tak ada yang berbeda.

Saat orang yang memiliki kesadaran ini yang dipikirkan akan lebih mendalam mengenai dunia ini, mereka begitu peduli dengan dunia, mulai dari pelestarian alam hingga politik akan dipikirkan kalau semua itu akan membahayakan banyak orang.

Banyak orang yang belum bisa sampai ketahapan ini, karena meraka masih memikirkan ego mereka, mereka tak mau mengalah dengan ego. Sebuah ego bisa membuat dunia ini hancur karena ego yang jahat bisa menhancurkan dunia ini dan tak peduli dengan orang lain, apakah orang lain merasakan keuntungan atau malah kerugian.

Kasadaran universe, yah mungkin kesadaran ini biasanya akan dimiliki oleh para peneliti luar angkasa, karena mereka sudah sangat tahu seleluk beluk luar angkasa, mulai dari planet,  galaxy, nebula dan lain sebagainya.

Mereka menyadari kalau bumi yang ditinggal ini bukanlah apa-apa di bandingkan oleh alam semesta yang maha luas. Bahkan kalau di ibaratkan manusia itu hanyalah sebuah atom, bahkan bisa 1 milyar kali lebih kecil jika di bandingkan dengan alam semesta.

Orang yang menyadari ini, akan sadar betapa rapuhnya kita (manusia), kita hanyalah sekumpulan makhluk hidup yang mencoba sesuatu dan belajar sesuatu dari apa yang belum kita ketahui.

Kesadaran yang terakhir ini saya bingung mau buat nama apa, karena setahu saya hanya ada satu orang yang bisa sampai ketingkat sadar ini. Menurut para filsuf dan para sufi, Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang mempunyai tingkat kesadaran paling tinggi, bahkan malaikatpun tak ada yang mengerti sampai dimana tingkat kesadaran beliau.

Mungkin bagi kalian yang beragama islam, tak asing lagi dengan cerita saat nabi Muhammad naik ke siratun muntaha. Bahkan malaikat setingkat jibril saja tidak bisa memasuknya, jibril sadar dia bukan siapa-siapa dan kesadaran jibril masih di bawah Muhammad SAW.

Yang masih menjadi pertanyaan, saat seorang pengembala yang bernama nabi Muhammad SAW berbicara sangat mesrah dengan Tuhannya dan berada di tempat di tempat paling aman dan nyaman, tapi mengapa nabi Muhammad masih mau turun kebumi untuk mengurus para manusia –manusia ini.
Tak ada yang tahu, pemikiran nabi Muhammad seperti apa, tapi yang jelas nabi Muhammad SAW adalh manusia yang kesadarannya sangat tinggi, bahkan sampai Tuhanpun mengajak seorang manusia tanpa ada seseorang makhlukpun bisa mendengar.

Yang menjadi pertanyaan, sampai dimanakah tingkat kesadaran kita? Bahkan masih banyak orang yang buang sampah semmbarangan, melanggar lalu lintas, dan masih banyak sesuatu yang belum kita sadari. Marilah kita sadar untuk diri kita sendiri.

SHARE

Admin

Saya hanyalah seorang blogger amatir yang goblog

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.